Habitatalami keong mas berada di sawah, akan tetapi bila kita ingin membudidayakan hewan ini pastinya diperlukan area khusus yang aksesnya mudah dijangkau. Cara budidaya keong mas tak wajib berada di lingkungan yang mirip dengan area sawah. Karena, keong mas juga bisa hidup di tempat lain misalnya kolam berbentuk tanah, semen, maupun kolam terpal. TaburTutut. Tangkap tutut dari rawa dengan memakai jaring besi. Masukkan dalam karung serta siram karung itu supaya terus lembab. Tutut siap dipindahkan ke kolam. Waktu dijaring, dengan sendirinya keong itu sudah tersortir, hingga ukuran tutut yang terjaring berbarengan dapat satu grup. Sesudah air dialirkan, tutut bisa segera ditempatkan dalam kolam. Tututatau Keong Sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air yang sangat mudah dijumpai di perairan tawar Asia, seperti di sawah, aliran parit, serta danau. Hewan air ini dikenal pula sebagai Keong Gondang, Siput Sawah, Siput Air tetapi kebanyakan orang, khususnya orang Sunda lebih mengenal Keong Sawah ini dengan sebutan Tutut. Seperti anggota Ampullariidae lainnya, [] Fast Money. Pertanianku – Dulu keong sawah atau yang lebih dikenal orang tutut hanya dijadikan makanan khas pembuka puasa di beberapa daerah, kini tutut banyak dijual di pinggir jalan hingga restoran. Biasanya yang tutut yang dijual di pinggir jalan berupa tutut rebus yang diolah dengan beragam bumbu. Selain diolah menjadi makanan yang bercitarasa lezat, tutut juga bisa dijadikan pakan untuk ternak ikan dan unggas. Semula keong sawah merupakan hama yang dianggap sebagai pengganggu tanaman padi, tetapi kini karena banyak masyarakat mengetahui jika keong sawah sangat manfaat jika dikonsumsi. Maka mulailah banyak orang yang membudidayakan keong sawah. Misalnya untuk daging segarnya bisa dikonsumsi sebagai makanan yang bermanfaat untuk penambah nafsu makan dan mengurangi gangguan penyakit liver. Selain itu, keong sawah dijadikan sebagai pakan ternak mulai dari ternak sidat, lele, ayam dan bebek. Olahan daging keong berupa tepung juga bisa dijadikan pakan ternak. Cangkangnya sendiri bisa dijadikan pupuk dan tepung karena banyak mengandung phosfor dan kalsium. Jika Anda berniat menjadikan usaha, berikut cara budidaya keong sawah secara tepat. Persiapan kolam Sebelum budidaya keong sawah dimulai persiapkan kolam yang digunakan bisa berupa kolam semen atau kolam tanah. Gunakanlah kolam yang berukuran 8×10 m. Sebaiknya bagian bawah kolam dibuat secara landai, agar keong nantinya dapat merambat ke permukaan kolam ketika terjadi perubahan suhu air. Gunakan air sungai, air sumur atau air dari mata air pegunungan untuk membudidaya keong. sebab, keong tidak tahan dengan air limbah. Buat saluran keluar dan masuknya air agar nantinya terdapat aliran air dalam kolam. Selama persiapan kolam, tak perlu diberi tambahan pupuk seperti halnya pada kolam ikan. Tetapi air dapat langsung dialirkan pada kolam yang sudah ada. Letakkan beberapa ranting bercabang atau bambu yang nantinya bisa digunakan keong sebagai tempat memanjat dan menempel. Biasanya pada malam hari keong akan naik ke permukaan air, sedangkan pada pukul 8 atau 9 pagi, keong masuk kembali ke dalam air kolam. Alirkan air dengan kedalaman 50–100 cm. Tabur keong Tangkap keong dari rawa atau sawah dengan menggunakan jaring besi. Masukkan dalam karung dan siram karung tersebut agar tetap lembab. Tutut siap dipindahkan ke kolam. Saat dijaring, dengan sendirinya keong tersebut telah tersortir, sehingga ukuran tutut yang terjaring bersamaan bisa satu kelompok. Setelah air dialirkan, tutut dapat langsung diletakkan dalam kolam. Keong dapat hidup di dalam air dingin maupun hangat. Dari satu kolam dengan ukuran 8×10 m, bisa diisi tutut sebanyak 400–500 kg. Pemeliharaan Pakan yang diberikan bisa berupa daun-daunan hijau berbentuk lebar, misalnya daun pepaya, daun talas, sente, daun singkong dan sebagainya. Berikan pakan pada pagi dan sore hari. Untuk satu kolam ukuran 8×10 m bisa diberikan pakan berupa dedaunan sebanyak ½ karung atau seberat 5 kg. Dalam waktu 30 menit, pakan tersebut akan habis dimakan hewan lunak bercangkang tersebut. Tutut yang siap bertelur biasanya telah mencapai ukuran diameter tubuh 5 cm. Dari satu ekor indukan akan menghasilkan tutut sebanyak 30 ekor. Masa bertelur keong tidak mengenal musim. Telur berbentuk granul dengan warna pink akan menetas dalam waktu sebulan. Tidak ada penyakit tertentu yang menyerang keong. Yang terpenting agar keong tidak terkena penyakit sebaikya menjaga kondisi air. Agar terhindar dari kematian, kondisi keong juga perlu dicek. Misalnya dengan mengaduk air, kemudian lihat apakah ada keong yang menyembul ke atas dan mengapung. Keong yang menyembul itulah yang merupakan keong mati. Segera pindahkan keong tersebut agar tidak menyebar ke keong lainnya. Panen Dua minggu setelah budidaya keong sawah, keong bisa dipanen. Baik kecil maupun besar bisa dipanen karena sesuai permintaan. Yang besar biasanya dikonsumsi manusia, sedangkan yang kecil bisa digunakan sebagai pakan ternak. Umumnya dari 1 kolam berukuran 8×10 meter bisa dipanen keong baik keong mas maupun tutut dengan penambahan berat keong sekitar 10% setelah dipelihara selama 2 minggu. Gunakan serokan ketika panen kemudian segera masukkan keong ke karung plastik kosong. Dalam satu karung umumnya berisi sekitar 50 kg keong. Ketika diangkut, jangan lupa menyiram karung plastik tadi dengan air, agar air dapat masuk ke karung secara perlahan serta bertujuan menjaga kelembaban udara di dalam karung. Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID fd4f3ac5-0a23-11ee-bab7-494a6a414a61 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya. Tutut atau keong sawah merupakan hewan bertubuh lunak dengen cangkak berbentuk kerucut. Ciri-ciri keong sawah atau tutut yaitu hidup di daerah persawahan dan ini merupakan hama yang merugikan bagi petani. Namun kini justru keong sawah atau tutut ini banyak dibudidayakan karena banyak orang yang menyukai olahan keong sawah ini sebab rasanya sangat enak dan lezat. Nah berikut ini cara budidaya keong sawah atau tutut Persiapan Kolam Tutut Kolam yang digunakan untuk budidaya keong mas ini dapat berupa kolam semen maupun kolam tanah dengan ukuran sekitar 8 meter x 10 meter. Kolam dibuat landai agar keong dapat naik ke permukaan kolam saat terjadi perubahan suhu di air. Air yang digunakan untuk mengisi kolam dapat bersumber dari sungai, sumur dan air mata pegunungan dalam budidaya keong karena keong sawah tidak akan tahan dengan menggunakan air limbah. Dalam kolam budidaya tersebut dibuat saluran untuk keluar masuk air. Kolam budidaya keong sawah ini tidak harus diberi pupuk seperti kolam ikan. Dalam kolam diberi ranting atau bambu yang berfungsi sebagai tempat memanjat dan menempel keong sawah. Alirkan air dengan kedalaman 50-100 cm. Penebaran Tutut Tutut yang telah didapatkan dimasukkan ke dalam kolam. Setelah air dialirkan, tutut dapat langsung dimasukkan ke dalam kolam. Keong dapat hidup di air hangat maupun dingin. Pada ukuran kolam sekitar 8 meter x 10 meter, budidaya tutu dapat mencapai 400 hingga 500 kg. Pemeliharaan Tutut Pakan yang dapat diberikan pada tutut ini yaitu dedaunan hijau yang memiliki bentuk lebar seperti daun pepaya, talas, sente, singkong dan lain sebagainya. Pakan tersebut dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk ukuran kolam 8m x 10 m, semua tutut tersebut bisa diberi pakan sebanyak 1/2 karung dengan berat 5 kg.. Tutut akan bertelur apabila tubuhnya telah mencapai diameter sekitar 5 cm. Dari satu indukan tutut akan menghasilkan tutut rata-rata sebanyak 30 ekor. Tanpa mengenal musim, tutut bertelur membentuk granul dan warna pink dan akan menetas dalam waktu satu bulan. Agar tidak terserang penyakit, maka sebaiknya jaga kondisi air dan juga kondisi keong harus diperhatikan, seperti aduk air apakah ada keong mengapung, jika ada keong yang mengapung berarti keong mati dan buang keong tersebut agar tidak menulari keong yang lainnya. Panen Tutut Pemanenan dapat dilakukan setelah 2 minggu budidaya dilakukan. Umumnya satu kolam yang berukuran 8 m x 10 m dapat menambah berat keong sekitar 10%. Saat tutut diangkut, jangan lupa menyiramkan air ke karung agar kelembaban udara di dalam karung tetap terjaga dan keong tidak mati.

cara budidaya keong sawah atau tutut